Sunday, April 1, 2018

Sahabat Suamiku Yang Berasal Dari Luar Kota

Sering kali suamiku ngobrol bersama temannya temannya di pos security yang tidak begitu jauh dari rumah, mereka biasa saja ngobrol sampai larut malam entah apa saja yang mereka ngobrolkan, aku tidak pernah kepo, namun sesekali suamiku suka juga menceritakan keseruan obrolan mereka, tentu saja aku mengetahui teman teman suamiku, karna mereka satu cluster perumahan, dan pertemanan mereka juga sudah tahunan, usia mereka juga berfariasi, ada yg seumuran suamiku dan ada yg sudah 50 tahunan juga.

Suamiku berumur 40 tahunan, namun masih kelihatan muda dan gaul karna penampilannya yg cuek dan mudah bergaul, di kantor juga begitu, punya banyak teman dan komunitas, easy going gitulah..

Tak jarang juga kalau hujan suami lebih senang ngopi diteras rumah, apalagi sekarang musim kopi biji yg berasal dari penjuru tanah air, mereka pun asik bertukar cerita tenang kopi dan cara pengolahannya, bahkan membeli peralatan kopi yg tidak murah, serta bermacam macam proses biji kopi. Kata suami, kopi instan itu bukan kopi, tapi tepung, aaah ada ada saja timpalku, aku kan suka kopi saset TOP katakuuu.
Sahabat Suamiku Yang Berasal Dari Luar Kota
Sahabat Suamiku Yang Berasal Dari Luar Kota


Suatu malam, suamiku ngopi diteras rumah, rumah kami di beri pagar sama suami dan di tutup oleh plastik pagarnya demi menjaga privacy dan keamanan didalamnya, dia mulai mempersiapkan kopi dan peralatannya, aku menyeletuk, gak ada temannya ya pi di pos security?

“Iya nih mi, pada tiarap semua, padahal baru jam 9 malam, biasanya kalau jumat gini mah ngobrol sampai jam 2 pagi kita”

ya udah deh pi, mimi di kamar aja ya kataku, mimi mau nonton tv aja.

Iya mi, kalau mimi mau bobok duluan sok atuh, papi mau nyantai aja dulu disini, ini papi dah wa Malik, mau nunjukin ke dia kopi yg baru papi dapat dari teman kantor, yang baru pulang dari Banyuwangi”

“Have fun ya piii” kataku, akupun pergi ke kamar tidurku, anak anak pasti sudah bobok di atas, pembantu juga sudah bobok di kamarnya.

Aku pergi kekamarku, mengganti bajuku dengan baju tidur yang tipis dan seksi, aku pilih celana dalam model mini hampir menyerupai g-string, tanpa BH, sekilas aku memandang diriku di kaca kamar, putih, seksi…. Hmmmm walaupun aku sudah memasuki umur 40 tahun, tapi badanku tidak kalah sama anak mahasiswi, karna aku rajin olah raga impact dan olahraga BL, seminggu aku olahraga 5 kali sehingga badanku pun padat berisi, seperti biasa sebelum ke peraduan, aku sikat gigi dulu kekamar mandi yg ada dikamar tidur kami, malas kekamar mandi belakang.

Sehabis sikat gigi aku melihat diriku lagi di kaca, sempurna gumanku, lalu tiduran sambil nonton tv, mmm acaranya tidak ada yg bagus, aku matiin tv dan mengambil majalah yg baru dating hari ini.

Di Luar suamiku sudah ngobrol ngobrol dengan temannya, namanya Malik, Malik rumahnya tidak jauh dari rumah kami, hanya berjarak 4 rumah, lebih tua 5 tahun dari suamiku, orangnya putih bersih, manajer di bank swasta., dia mempunya satu anak, dan istrinya terkena kanker payudara, sudah diangkat dan sekarang sudah berangsur sembuh, mereka asik ngobrol ngalur ngidul.
Sahabat Suamiku Yang Berasal Dari Luar Kota
Sahabat Suamiku Yang Berasal Dari Luar Kota

Udah jam 11 malam tapi mataku belum serasa ngantuk, dari tadi baca majalah ini belum selesai, banyak gossip dan fashion yg aku suka, lalu aku cek fashion nya di gadget, semakin penasaran jadinya.

Jam 12:00 kurang aku sudah merasa mengantuk, kubereskan majalah dan gadgetku, pintu kamar sengaja aku tidak tutup, ac tidak aku hidupin, karna malam ini udaranya sejuk, aku mulai naik ke tempat tidur memeluk guling, karna sepi, samar samar aku bisa mendengarkan suara suamiku dan Malik diluar sana, aku mendengar pak Malik mau pipis. Aku mendengar suamiku dengan asal mengatakan, masuk pintu ke kiri nanti ke arah kamar yg dibelakang itu, disana ada kamar mandi katanya.

What.. kataku dalam hati, ini kan kamar mandi dalam kamar kita, mungkin suamiku sekenanya ngmong gitu karna dia tidak pernah pakai kamar mandi yang dekat dapur, aku langsung pura pura tidur, aku mendengar langkah pak Malik mendekat, badanku masih membelakangi arah datang Malik, langkah Malik tiba tiba berhenti, mungkin dia ragu untuk meneruskan atau berbalik, aku mencoba bernafas setenang mungkin, baju tidur yang aku pakai sangat mini, dipundak hanya tali tipis, lebih tipis dari tali bra dan bagian bawah hanya sampai pantat saja, kalau dalam posisi miring gini pasti bokongku menyembul dan pungungku yang putih bersih pasti menggoda Malik, belum lagi aroma tubuhku yang tadi sore baru aku semprot dengan parfum bvlagri Omnia yang lembut, pasti akan mempengaruhi syaraf Malik.

Aku mendengar Malik menarik nafasnya dalam, dan pelan pelan mendekat ke arahku, aku berpikir bukannya tadi dia mau pamit ke toilet?

Rambutku di cium Malik, terasa nafasnya ditelingaku, dan tangannya dengan lembut dijatuhkan di bokongku, aku menahan nafas setenang mungkin, tangannya serasa diusapkan ke bokongku, lalu diangkat lagi, mungkin dia takut kalau aku terbangun..

Sekarang Malik mencium wangi tubuhku, wajahnya hanya berjarak satu centimeter dari kulit punggungku, kedengaran suaranya, “harum banget wangi tubuh kamu sayang”.

Wajahnya perlahan mendekat lagi ke rambutku, mencium wangi rambutku, sekarang lebih berani, aku merasakan wajah Malik menempel ke rambutku, makin lama semakin terasa wajahnya menempel.dan sekarang mencium kepalaku, aku diam saja, sekarang tangannya sudah merapat lagi di bokongku yang bulet, sedikit diremasnya bokongku, aku mulai teangsang dibuatnya, kepala Malik turun ke bawah di leherku, diciumnya leherku dan akupun merinding dibuatnya, tak tahan akupun menggerakkan kepalaku dan mengeluh, arghhhh…

Malik semakin semangat, merasa dikasi angin, dia semakin kuat meremas pahaku, dan mulutku dicium Malik, aku berbalik dan sekarang posisi terlentang, Malik semakin semangat, tangannya naik ke dadaku dan mulai meremas dadaku, akupun membalas remasan dada Malik dengan mulai mengarahkan tanganku ke sekangkangannya, terasa benda yang besar dan sudah keras, aku menyentuh dengan jariku, tiba tiba Malik menurunkan celana yang dipakainya, dan tanganku dibimbing ke kontolnya, wauuuu aku bias merasakan kontol yg besar dankeras sekali , Malik menurunkan tali baju tidurku dan mulai menurunkan pakaianku ke perut, selanjutnya Malik menciumi susuku dengan buas, dari mulutnya keluar kata kata, ahhhh enak sekali susu kamu saying, aku udah lama tidak cium susu, ohhhh aku boleh ya ciumi susu kamu sampai aku puas…..

Aku hanya melenguh dan semakin terangsang, karna memang kelemahanku adalah di susu, kalau susuku dicium dengan enak dan tidak asal cium, aku akan semakin terangsang, dan Malik sangat pintar dalam permainan ini. Dia menghisap susuku dengan perasaan, dia tidak membuat aku hilang gairah karna dia tidak menggigit dengan membabi buta, susuku yang keras karna rajin olah raga BL membuat Malik betah disana, dan akupun semakin basah.

Tangan Malik yg kiri sudah masuk kedalm celana dalamku yang mini, smentara bibirnya masih melumat susuku dengan nikmatnya, aku sudah hilang kendali, sudah tidak memikirkan suamiku diluar sana entah ngapain, mungkin asik searching searching di google.

Kini Malik meremas kedua susuku dengan tangannya, dia sangat gemes dengan susuku yang kencang, arghhhhhh, teruskan saying kataku, susuku ditekan tekan ke ranjang dengan kerasnya, dan aku sangat menikmati, tiba tiba celanaku ditariknya dengan kasar, dan langsung membenamkan wajahnya diselangkanku, lidahnya dijulurkan sampai mentok, aku menggelinjang dan tanganku reflex memegang lagi kontolnya, kutarik badannya ke ranjang, kubalikkan badanku dan kucium kontol Malik yang besar dan gede, keras seperti kayu…. Malik mengerang lembut, dia sudah tak tahan ketika kuisap isap kontolnya, dia membalikkan badanku, katanya” masukin ya, keburu ketahuan suami kamu, aku diam saja, dan kontol besarnya dimasukkan perlahan lahan ke dalam memekku, arghhhh…. Gede dan keras, tanganku bereaksi meremas dada Malik, dan Malik pun langsung menggoyangkan, memompa memekku dengan kecepatan tinggi, sepertinya Malik tidak mau berlama lama, mungkin takut ketauan, dan tidak berapa lama Malik mengerang memelukku keras sambil menciumi bibirku dengan kasarnya, ooooooooh saying aku keluar … ooooohhhhhhh.

Sekejap kemudian Malik menarik kontolnya dan langsung memakai baju dan celananya..

Dia langsung meninggalkanku begitu saja…. Dimana aku masih belum keluar, spermanya membasahi dalam memekku, akupun langsung kekamar mandi membersihkan badanku.

Samar samar aku mendengar Malik ngomong ke suamiku, sorry bro, tadi gw sekalian boker, sakit perut gara gara minum es buah tadi siang, suamiku pun menjawab, santai aja bro, liat deh ini ada kopi baru dari banyuwangi, gw mau order, bla bla bla..

Aku sudah tidak peduli lagi kepada percakapan mereka, yang aku ingat kontol Malik yang besar dan keras dan ciumannya di dadaku yang masih berasa….. ahhhhh,, malam yang sangat mengesankan.

0 comments:

Post a Comment