Thursday, August 24, 2017

Threesome Dengan Istri Dan Adik Ipar

Panggil saja namaku Adi, aku berumur 29 tahun, aku adalah seorang manager penjualan perusahaan swasta yang berbasis di Surabaya. Aku baru saja menikahi wanita cantik berjilbab, namanya Nia. Nia mempuanyai seorang adik perempuan yang bernama Nita. Mereka adalah kakak beradik yang cantik dan manis, keduanya bertubuh mulus dan berbadan tinggi semampai, itulah salah satu motivasi aku menikahi Nia, karena tubuhnya yang indah. Namun akupun sangat tertarik kepada adiknya, Nita. Ia tidak berjilbab dan slalu mengenakan baju sexi dan mini, tak kala aku sedang menonton TV bersamanya di ruang keluarga aku slalu berusaha mencuri-curi pandang ke arah tubuhnya yang terlihat mulus. Namun hasrat itu hanya bisa ku pendam saja.



Kala itu, aku sedang bekerja di ruangan kerjaku di perusahaanku, kebetulan perusahaanku sedang mengalami sedikit guncangan akibat dampak makin banyaknya perusahaan saingan di kotaku itu. Pada saat jam pulang kerja, tepatnya pukul 17.00 aku terdiam diri sendian di ruanganku karena memikirkan masalah itu. Kurang lebih 30 menit aku melamun, dan tiba-tiba terbayang sosok Nita fikiranku, aku membayangkan dirinya sedang bugil, pikiran kotorku semakin merajalela dan kontolkupun mengeras seketika. Ketika sedang asik menghayalkan tubuh indah Nita terdengar suara ketukan pintu “tok tok tok” aku kaget dan tersadar, ketika membalikan badan ternyata Nia istriku datang untuk menjemputku, karena rencananya pulang kerja kami mau pergi makan malam bersama Nia dan adiknya juga. “eh... sayang.... udah siap ni, cepet amat datengnya!!” tegurku, “ah... iyah yang... aku sengaja datang lebih cepat karena takut jalanan macet, sekarangkan malem minggu” jawab Nia. “Mana Nita yang??? Katanya dia mau ikut dengan kita makan malam dan nonton??” “oh... iyah nanti dia nyusul katanya, soalnya dia mau ngembaliin buku ke temennnya dulu, gak lama lagi nanti dia datang ko” jawab Nia sambil duduk di pangkuanku, dan diapun menyadari penisku sedang keras, “eh... sayang,... lagi pengen yah???? Itunya bangun tuh...” ledeknya. Iya ni yang... aku lagi pengen, kita ML dulu yuk... karayawan udah pada pulang ko, Cuma ada satpam, dia juga jam segini lagi pulang dulu, dia baru bakalan jaga lagi nanti jam 9 malem” ajakku kepada Nia. “ah... jangan disini ah.. nanti kalo Nita dateng gimana??!!” jawab Nia. “ahh.... pasti Nita telpon dulu kalo dia mau nyampe sini, dia kan penakut, ga mungkin masuk ke kantor sendirian, apa lagi kalo sore kantor ini sepi”. Akhirnya istriku mau menerima tawaranku tadi, “Iya deh sayang.... tapi aku ga lepas jilbab yah... soalnya ribet pasangnya lagi... kan kita mau jalan abis ini hehehh...” “iya deh... pakek jilbab lebih asyik kok...” akhirnya kamipun saling berpelukan sambil berciuman, aku lumat bibir kecil istriku, sambil tanganku meraba-raba payudaranya yang tak begitu besar, perlahan tanganku melepaskan roknya namun bibirku masih tetap melumat bibirnya, semakin bernafsu aku lepas pula atasan baju istriku, dan ku remas-remas dengan keras payudara Nia yang masih terbingkus Bra, lalu aku lepaskan Branya dan aku lumat puting merah muda di puncak gunung kembarnya Nia, terdengar suara erangan Nia yang mendesah kenikmatan... “ahhh.... sayang..... enak yang... ahhh.... terus nenenin tetek aku yang....!!! aahhh....” semakin semangat saja aku menjilati tubuhnya, kini akupun berada di selangkangannya, tanpak pikir panjang, aku pun membuka celana dalam birunya, dan aku jilati kemaluan Nia yang bersih dari bulu itu, kemudian aku buka mulut memeknya yang wangi dan masih terlihat selaput dara yang baru saja aku rusak di malam pertama kami 1 bulan yang lalu, kemudian aku jilati klitoris Nia, dan “ ahhhh... sayang... ahhh... geli yank.... ahh.... aku serasa pengen pipis....” namun aku tak menghiraukannya, aku terus saja menjilati klitorisnya sambil memasukan jari tengahku ke dalam mulut memek Nia, semakin cepat aku menusukan jari tengahku, semakin dahsyat desahan Nia, “ahhh..... sayang... ahhh... ahhh... aku mau dapet yang.... ahhhhhh......” pantatnya nampak menggelinjang dan pahanya tiba-tiba menutup menjepit kepalaku, ternyata Nia sudah orgasme,


aku pun segera membuka celanaku, ketika sedang membuka kemeja, tiba-tiba pintu ruanganan ku terbuka, karena ternyata aku lupa menutupnya rapat-rapat dan menguncinya, aku dan istriku langsung kaget, ternyata pintu itu terdorong oleh sesosok tubuh yang telah tak mengenakan baju sehelaipun, dan ternyata itu adalah Nita, yang ternyata sedari tadi ia mengintip kami, dan bermastrubasi sambil menyaksikan kami berdua ML, tanpa pikir panjang, aku langsung menarik lembut tangan Nita dan membisikkan di telinganya “Ayo sini kakak puaskan bareng kak Nia” dengan malu-malu iya mengikuti tarikan tanganku, aku tak sadar bagaimana respon Nia yang sedang terkulai lemas di atas meja kerjakun karena orgasme pertamanya itu, namun setelah aku memandang wajahnya, Nia malah tersenyum dan senyum itu memberi arti bahwa Nita boleh ikut ML bareng, akhirnya Nita aku suruh jongkok dan aku pegangkan Penis kerasku, dengan malu-malu ia mengocok-ngocok kontolku dengan pelan, tiba-tiba Nita langsung melumat dengan liar penisku, aku sedikit kaget karena ternyata ia sangat pandai menghisap kontol, aku hanya bisa menikmati sambil sesekali mendesah kenikmatan... “ahhh.... ayo Nita sayang... sepong terus kontol kakak... uhhh... ahhh.... yes... “

Setelah puas aku disepong oleh Nita, aku langsung berbaring di atas meja dan menyuruh Nia menaiki badanku dan menduduki penisku, “ah....... enak yang.... ahh... aku goyang yahh... ahh...” desah Nia, sambil tanganku meraba-raba Memek Nita yang berada di sebelah Nia. Dan tak lama Niapun berhenti dari genjotannya itu sambil mendesah “ahhh...... ahhh....” dan terasa pantatnya kembali menggelinjang dan pahanya ia tutup rapat-rapat. Kemudian aku bisikan kepada Nia, “yang.... aku coba punya Nita juga yah...” kemudian Nia pun hanya mengangguk tak berkata apapun sambil beranjak dari atas badanku.

Kemudian aku suruh Nita menduduki penisku, dan tanpa ragu Nita duduk di atas badanku, sambil menuntun penisku ke dalam Memeknya, ohh..... walau sudah tidak perawan namun memek Nita sungguh nikmat, “ahh... kak... ahh.... enak kak... genjot dari bawah kak!!!” desahnya. Dan akupun goyangkan kontolku secara cepat sambil memandangi wajah dan tubuh Nita yang menghadap ke arahku. Akupun terus menggenjot memek Nita dari bawah.... dan beberapa saat kemudian, Nita mendesah... “ahhhh.. ahh.... kak... terus genjot.... Nita mau dapet ni... ahh.....” akupun terus menggenjot dan karena saking bernafsunya menggenjot, akupun tak kuasa menahan ejakulasiku,

Namun sesaat sebelum aku berejakulasi, Nita mendesah... “ahh... aku dapet... kak...” sambil menggelinjang, dan akupun mengeluarkan lahar putihku di dalam memek Nita, adik dari Istriku. Sungguh nikmatnya memuncratkan sperma hangat di dalam memek yang selama ini aku hayalkan.

Akhirnya aku tersenyum puas sambil meandangi wajah kedua kakak beradik itu, kemudian Nia mencium bibirku, dan berbisik “enak mana yang? Punya aku apa Nita??” aku hanya tersenyum, dan meremas payudara Nita yang masih terduduk di atas kontolku.

Sumber inspirasi : semprot.com

0 comments:

Post a Comment