Showing posts with label binor. Show all posts
Showing posts with label binor. Show all posts

Monday, April 2, 2018

Pengalaman Pertama Dengan Wanita Hamil

Untuk anak muda yang belum beristeri hal ini mungkin tidak akan pernah tau bagaimana nikmatnya bersenggama dengan wanita yang sedang hamil.

Bagi yang telah beristeri tapi isterinya mandul atau bapaknya yang mandul pun tidak akan mungkin merasakan memek panas dan hangat punya wanita yang sedang hamil.

Mencari ditempat hiburan malam atau ditempat prostitusi pun tidak akan mungkin menemukan wanita yang sedang hamil menawarkan dirinya atau menjajakan dirinya.

Aku pernah merasakannya dan bukan dengan isteriku begini kisahnya:

Aku menyusuri Jalan di kawasan perumahan elit yang mulai sepi karena kebetulan hujan gerimis. Di tengah perjalanan aku melihat perempuan setengah baya berdiri di bawah pohon di pinggir jalan. Aku merasa kasihan lalu aku menghentikan mobil dan menghampirinya.

Aku bertanya, “Ibu sedang menunggu apa?”

Dia memandangku agak curiga tapi kemudian tersenyum. Dalam hati aku memuji, manis juga ibu ini walaupun umurnya kelihatannya di atasku sekitar 34 – 36 tahun kalau digambarkan seperti artis Mesya Siregar dan saat itu perutnya agak membuncit kecil kelihatan sedang hamil muda.

“Kalau ke Manukan naik angkot apa ya Dik?”

“Wah jam segini sudah habis Bu angkotnya, gimana kalo saya antar?”

Dia kelihatan gembira. “Apa tidak merepotkan?”

“Kebetulan rumah saya juga satu arah dari sini, mari naik!”
Pengalaman Pertama Dengan Wanita Hamil
Pengalaman Pertama Dengan Wanita Hamil

Setelah dia ikut mobilku, Ibu itu bercerita bahwa dia berasal dari Jawa Tengah, dia sedang mencari suaminya yang kebetulan baru 2 minggu kerja sebagai sopir bis jurusan Semarang-Surabaya, keperluannya ke sini hendak mengabarkan kalau anaknya yang pertama yang berumur 15 tahun kecelakaan dan dirawat di rumah sakit sehingga butuh uang untuk perawatan anaknya. Kebetulan alamat yang di tulis oleh suaminya tidak ada nomer teleponnya.

Sesampainya di alamat yang dituju kami berhenti. Setelah di depan rumah ketika akan mengetuk pintu ternyata pintunya masih digembok, lalu kami bertanya pada tetangga sebelah yang kebetulan satu profesi.

“Suami Ibu paling cepat 2 hari lagi pulangnya. Baru saja sore tadi bisnya berangkat ke Semarang. Kebetulan kami satu PO.”

Kemudian kami permisi pergi. Kelihatan di dalam mobil dia sedih sekali.

“Terus sekarang Ibu mau ke mana?” tanyaku.

“Sebenarnya saya pengin pulang tapi.. pasti saya nanti di marahi mertua saya kalau pulang dengan tangan kosong, lagian uang saya juga sudah nggak cukup untuk pulang.”

“Begini saja, Ibu kan rumahnya jauh, capek kan baru nyampek trus pulang lagi.. apalagi kelihatanya ibu sedang hamil, berapa bulan?”

“Empat bulan ini Dik, trus saya harus gimana?”

“Dalam dua hari ini Ibu tinggal saja di rumah saya, kan nggak jauh dari Manukan nanti setelah dua hari ibu saya antar ke sini lagi, gimana?”

“Yah terserah adik saja yang penting saya bisa istirahat malam ini.”

“Oh ya, boleh kenalan.. nama Ibu siapa dan usianya sekarang berapa?”

“Panggil saja aku Mbak Ratih, dan sekarang aku 35 tahun.”

Malam itu, dia kusuruh tidur di kamar samping yang biasanya dipakai untuk kamar tamu yang mau menginap. Rumahku terdiri dari 3 kamar, kamar depan kupakai sendiri dan isteriku, sedang yang belakang untuk anakku yang pertama. Malam itu aku tidur nyenyak sekali, kebetulan malam Sabtu dan di kantorku hanya berlaku 5 hari kerja jadi Sabtu dan Minggu aku libur. Sebenarnya aku ingin pergi ke Malang tapi karena ada tamu, kutangguhkan kepergianku minggu depan.

Sekitar jam 8 pagi aku bangun, kulihat sudah ada kopi yang sudah agak dingin di meja makan serta beberapa kue di piring. Mungkinkah ibu itu yang menyajikan semua ini. Lalu setelah kuteguk kopi itu aku bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka dan kencing. Karena agak ngantuk aku kurang mengawasi apa yang terjadi, saat aku selesai kencing aku tidak sadar kalau di bathup Mbak Ratih sedang telanjang dan berendam di dalamnya. Matanya melotot melihat kemaluanku yang menjulur bebas, ketika aku membalik ke samping aku kaget dan sempat tertegun melihat tubuh telanjang Mbak Ratih, tubuh yang kuning langsat dan mulus itu terlihat mengkilat karena basah oleh air dan buah dadanya.. wow besar juga ternyata, 36B. Pasti empunya gila seks. Lalu mataku berpindah ke sekitar pusarnya, di atas liang senggamanya tumbuh bulu kemaluannya yang lebat. Tak sadar kemaluanku tegak berdiri dan aku lupa kalau belum mengancingkan celana, dan Mbak Ratih sempat tertegun melihat kejantananku yang lumayan besar, panjangnya 17 cm tapi kemudian.

“Aouuww, Dik itunyaa!” kata Mbak Ratih sambil menutup buah dadanya dengan tangan serta mengapitkan kakinya.

Aku baru sadar lalu buru-buru keluar.

Di kamar aku masih membayangkan keindahan tubuh Mbak Ratih. Andai saja aku bisa Ratihmati tubuh itu, aku malah berpikiran ngeres karena memang sudah lama aku tidak mendapat jatah dari isteriku, ditambah lagi situasi di rumah itu hanya kami berdua. Lalu timbul niat isengku untuk mengintip lagi ke kamar mandi, ternyata dia sudah keluar lalu kucari ke kamarnya. Saat di depan pintu samar-samar aku mendengar ada suara rintihan dari dalam kamar samping, kebetulan nako jendela kamar itu terbuka lalu kusibakkan tirainya perlahan-lahan. Sungguh pemandangan yang amat syur. Kulihat Mbak Ratih sedang masturbasi, kelihatan sambil berbaring di ranjang dia masih telanjang bulat, kakinya dikangkangkan lebar, tangan kirinya meremas liang kewanitaannya sambil jarinya dimasukkan ke dalam lubang senggamanya, sedang tangan kanannya meremas buah dadanya bergantian. Sesekali pantatnya diangkat tinggi sambil mulutnya mendesis seperti orang kepedasan, wajahnya kelihatan memerah dengan mata terpejam.

“Ouuhh.. Hhhmm.. Ssstt..”

Aku semakin penasaran ingin melihat dari dekat, lalu kubuka pintu kamarnya pelan-pelan tanpa suara aku berjingkat masuk. Aku semakin tertegun melihat pemandangan yang merangsang birahi itu. Samar-samar kudengar dia mendesis…desis…i..

“Sss… Ahh..”

Ternyata dia sedang membayangkan sedang bersetubuh, dia sedang bermasturbasi. Aku sangat bernafsu menyaksikannya tubuhnya yang mulus walau perutnya agak membuncit, justru menambah nafsuku. Lalu pelan-pelan kulepaskan pakaianku satu-persatu hingga aku telanjang bulat. Batang kemaluanku sudah sangat tegang, kemudian tanpa suara aku menghampiri Mbak Ratih, kuikuti gerakan tangannya meremasi buah dadanya. Dia tersentak kaget lalu menarik selimut dan menutupi tubuhnya.
Pengalaman Pertama Dengan Wanita Hamil
Pengalaman Pertama Dengan Wanita Hamil

“Sedang apa Anda di sini!, tolong keluar!” katanya agak gugup.

“Mbak nggak usah panik.. kita sama-sama butuh.. sama-sama kesepian, kenapa tidak kita salurkan bersama,” kataku merajuk sambil terus berusaha mendekatinya tapi dia terus menghindar.

“Ingat Dik, saya sudah bersuami dan beranak tiga,” dia terus menghiba.

“Mbak, saya juga sudah beristri dan punya anak, tapi kalau sekarang terus terang saya sangat terpesona oleh Mbak. Nggak ada orang lain di sini.. cuma kita berdua.. pasti nggak ada yang tahu. Ayolah saya akan memuaskan Mbak, saya janji nggak akan menyakiti Mbak, kita lakukan atas dasar suka sama suka dan sama-sama butuh, mari Mbak!”

“Tapi saya sekarang sedang hamil, Dik.. kumohon jangan,” pintanya terus.

Aku hanya tersenyum, dan aku berhasil menyambar selimutnya, lalu dengan cepat kutarik dia dan kujatuhkan di atas ranjang dan secepat kilat kutubruk tubuhnya, dan wajahnya kuhujani ciuman tapi dia terus meronta sambil berusaha mengelak dari ciumanku. Segera tanganku beroperasi di dadanya. Buah dadanya yang lumayan besar itu jadi garapan tanganku yang mulai nakal.

“Ouughh jangaan Diik.. Kumohon lepaskaan..” rintihnya.

Tanganku yang lain menjalari daerah kewanitaannya, bulu-bulu lebatnya telah kulewati dan tanganku akhirnya sampai di liang senggamanya, terasa sudah basah. Lalu kugesek-gesek klirotisnya dan kurojok-rojok dinding kemaluannya, terasa hangat dan lembab penuh dengan cairan mani.

“Uhh.. ss..”

Akhirnya dia mulai pasrah tanpa perlawanan. Nafasnya mulai tersengal-sengal.

“Yaahh.. Ohh.. Jangaann Diik, Jangan lepaskan, akuuuuuu….. ssshhhhhhhh..”

Gerakan Mbak Ratih semakin liar, dia mulai membalas ciumanku, bibirku dan bibirnya saling berpagutan. Aku senang, kini dia mulai Ratihmati permainan ini. Tangannya meluncur ke bawah dan berusaha menggapai laras panjangku, kubiarkan tangannya menggenggamnya dan mengocoknya. Aku semakin beringas lalu kusedot puting susunya dan sesekali menjilati buah dadanya yang masih kencang walaupun sudah menyusui tiga anaknya.

“Yahh.. addduhhhhh diiikkkkk… ssshhhhh..” katanya sambil menggelinjang.

Kemudian aku bangun, kulebarkan kakinya dan kutekuk ke atas. Aku semakin bernafsu melihat liang kewanitaannya yang merah mengkilat. Dengan serta merta kuelus dan kuraba kemaluannya yang indah merekah itu.

“Aaahh.. Ohh.. mmmhhh… ssshhhhh Diik.. yaakh……..ssshh..”.

Klirotisnya tampak merah merekah, menambah gairahku untuk menggagahinya.

“Sudaahh Dikk.. sekarang.. ayolah sekarang.. masukkan.. aku sudah nggak tahan..” pinta Mbak Ratih.

Tanpa buang waktu lagi kukangkangkan kedua kakinya sehingga liang kewanitaannya kelihatan terbuka. Kemudian kuarahkan batang kejantananku ke lubang senggamanya dan agak sempit rupanya atau mungkin karena diameter kemaluanku yang terlalu lebar.

“Pelan-pelan Dik, punya kamu besar sekali.. ahh..”

Dia menjerit saat kumasukkan seluruh batang kemaluanku hingga aku merasakan mentok sampai dasar rahimnya. Lalu kutarik dan kumasukkan lagi, lama-lama kupompa semakin cepat.

“Oughh.. ahh.. ahh.. ahh..” Mbak Ratih mengerang tak beraturan, tangannya menarik kain sprei, tampaknya dia Ratihmati betul permainanku.

Bibirnya tampak meracau dan merintih, aku semakin bernafsu, dimataku dia saat itu adalah wanita yang haus dan minta dipuaskan, tanpa berpikir aku sedang meniduri istri orang apalagi dia sedang hamil.

“Ouuhh Diik.. Mbak mau kelu.. arrrrr……. aahh..” Dia menjerit sambil tangannya mendekap erat punggungku.

Kurasakan,

“Seerr.. serr..” ada cairan hangat yang membasahi kejantananku yang sedang tertanam di dalam kemaluannya.

Dia mengalami orgasme yang pertama. Aku kemudian menarik lepas batang kejantananku dari kemaluannya. Aku belum mendapat orgasme. Kemudian aku memintanya untuk doggy style. Dia kemudian menungging, kakinya dilebarkan. Perlahan-lahan kumasukkan lagi batang kebanggaanku dan,

“Sleep..” batang itu mulai masuk hingga seluruhnya amblas lalu kugenjot maju mundur.

Mbak Ratih menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan batang kejantananku.

“Gimaa.. na…. Mbaak, enak kan?” kataku sambil mempercepat gerakanku.

“Yahh….. ssshhhhhh… duhhhh dik…… aahh.. aaah.. uuhh.. aahh.. ehh.. kok…… gini….. shhhhhhh”

Dia semakin bergoyang liar seperti orang kesurupan. Tanganku menggapai buah dadanya yang menggantung indah dan bergoyang bersamaan dengan perutnya yang membuncit. Buah dada itu kuremas-remas serta kupilin putingnya. Akhirnya aku merasa sampai ke klimaks, dan ternyata dia juga mendapatkan orgasme lagi.

“Creett.. croott.. serr..” spermaku menyemprot di dalam rahimnya bersamaan dengan maninya yang keluar lagi.

Kemudian kami ambruk bersamaan di ranjang. Aku berbaring, di sebelah kulihat Mbak Ratih dengan wajah penuh keringat tersenyum puas kepadaku.

“Mbak capek…….. ahhhhhhhhhhhh” katanya.

“Mbak, setelah istirahat bolehkah saya minta lagi?” tanyaku.

“Sebenarnya saya juga masih pengin, tapi kita sarapan dulu kemudian kita lanjutkan lagi.”

Akhirnya selama 2 hari Sabtu dan Minggu aku tidak keluar rumah, Ratihmati tubuh montok Mbak Ratih yang sedang hamil 4 bulan. Berbagai gaya kupraktekkan dengannya dan kulakukan di kamar mandi, di dapur dan di meja makan bahkan sempat di halaman belakang karena rumahku dikelilingi tembok. Di tanah kubentangkan tikar dan kugumuli dia sepuasnya. Pada istriku kutelepon kalau aku ada tugas luar kota selama 2 hari, pulangnya hari Senin. Mbak Ratih bilang selama 2 hari itu dia betul-betul merasakan seks yang sesungguhnya tidak seperti saat dia bersetubuh dengan suaminya yang asal tubruk lalu KO. Dan dia berjanji kalau sedang mengunjungi suaminya, dia akan menyempatkan meneleponku untuk minta jatah dariku.

Minggu malam kuantarkan dia ke kost suaminya tapi hanya sampai ujung gang dan tidak lupa kuberi dia sedikit uang sebagai bantuanku pada anaknya yang sedang di rumah sakit.

Begitulah seterusnya, bila ia ke Surabaya menemui suaminya. dia menghubungiku lewat telepon di kantor dan aku menemuinya di terminal. Kami melakukan persetubuhan di hotel, suatu pengalaman yang sangat nikmat.

Dari Netek Berujung Ngentot Teman Lama Semasa Kuliah

Ini cerita genitku yang baru saja terjadi dengan kawan lama semasa kuliah. Berawal dari perjumpaan kami di FB, kami saling kontakan meski terpisah pulau. Awalnya kami tidak ada rasa atau pikiran apapun, obrolan juga seperti layaknya kawan lama. Tiidak terduga dia mendapatkan tugas ke kotaku, dan mengontakku di FB. Akhirnya kami janjian bertemu, aku menjemputnya di bandara. Tak dinyana ternyata penampilannya berbeda seperti di fotonya di FB. Payudaranya terlihat sangat besar, karena temanku ini kebetulan baru menyusui anaknya.

Lalu akupun mengantarkannya ke hotelnya setelah sebelumnya kami ngobrol. Sebelum sampai lobby hotel ternyata ASInya bocor, tumpah melebar kemana2. Setelah proses check-in, lalu kamipun bergegas masuk ke kamarnya. Sampai dikamarnya dia langsung membuka pakaian dan BHnya untuk berganti pakaian sambil membersihkan payudaranya.

Sementara aku menata tasnya. Aku agak shock juga melihatnya setengah telanjang. Lalu tatapan mataku itu ternyata terbaca temanku yang berkata "kaya gak pernah liat tetek ibu-ibu aja sih"
Aku ngeles bilang, "aduh sayang sayang banget itu susunya kebuang" dan dijawabnya "ya mau gimana lagi, aku gak bawa alat pumping"
Kemudian dengan sigap aku jawab "yah kalau gitu buat aku aja"
"masukin gelas?" tukasnya, "mendingan kenyot langsung aja nih, buruan mumpung masih banyak"

Secepat kilat aku hampiri kawanku yg duduk pasrah di pinggir kasurnya. "beneran nih?!" tanyaku meyakinkan.
"Udah buruan! mau gak?!"katanya sambil membusungkan payudaranya sambil memegangi.
Segera aku menunduk dan menghampiri untuk menggeyot payudara sebelah kirinyanya. Temankupun pasrah kukenyot. Lalu secara reflek aku memegang payudara sebelah kanan, namun ditepisnya sambil berkata "Nanti bocor, mending kenyot aja"
Dari Netek Berujung Ngentot Teman Lama Semasa Kuliah
Dari Netek Berujung Ngentot Teman Lama Semasa Kuliah

Akupun asik ngeyot payudara kawanku, diapun terlihat keenakan. Pastinya birahiku juga tergelak, penisku menegang. Dadaku berdebar. Karena tidak bisa pegang payudara, akupun akhirnya meraba-raba perut temanku, mengelus-elus punggungnya sambil memperhatikan ekspresinya yg keenakan.
Lalu dia menyongsongkan payudara sebelah kanannya, "ini gantian, sebelah kirinya keenakan. aku malah jadi horny" Secara sigap aku lahap dan kenyot payudara sebelah kananya, sambil meraba puting sebelah kirinya. Dia semakin menggelinjang keenakan. Lalu kuperbaiki posisi duduknya agar lebih nyaman. Ternyata dia malah pasrah terlentang sambil kakinya mengangkang. Akupun meneruskan mengenyot payudara sebelah kananya sambil separuh menindihnya. Lalu tangan kananku, menggerayangi roknya yg belum terbuka.

Ternyata ditepisnya tangan kananku. "Jangan! Tetek aja ya. Itu cuma buat suamiku" pintanya.
Akupun mengalihkan tanganku kembali ke puting sebelah kiri yg juga sudah mengeluarkan susu. Dia melenguh keenakan, sampai akhirnya susu sebelah kanan terasa berkurang.

Aku berhenti sejenak, meliahat napasnya yg tersengal-sengal. Lalu aku bilang "kamu horni khan? sini aku jilmek deh, ga usah masukin gpp"
"Iya sih, tapi aku gak mau dimasukin. Kamu janji jangan masukin ya." Katanya ragu-ragu sambil melorotkan celana dalamnya yg sudah basah.
"Roknya buka aja sekalian" bisikku sambil membuka resliting roknya.
Akupun turun dari kasur dan dia menjuntaikan kakinya ke bawah kasur sembari mengangkang. Lalu akupun bersujud dan mulai menjilati vaginanya yang sudah dari tadi basah. Dia merem melek keenakan dengan jilatanku. Kuhisap vaginanya. Kumasukan lidahku kedalam vaginanya. Kuciumi bibir vaginanya yang berbulu tipis. Sementara tanganku mengelus-elus paha dan perutnya.

Namun ditariknya tanganku saat akan masuk vagina. "..hhh jangaaannn... please..." Akupun menurut. Daripada dia marah dan menyelesaikan kenikmatan ini. Aku terus menjilati dan menciumi vaginanya sampai akhirnya dia melenguh, menunjukan ekspresi kepuasan orgasme.

Akupun menghentikan ciuman ke vaginanya. Sambil terus meraba2 perutnya, menjalar ke atas sampai payudaranya yang sudah kembali menetes-netes susunya. Akupun dengan lahap menjilati dan menghisap cucuran susu di kedua gundukan daging itu. Kembali dia melenguh keenakan. Menciumi lehernya, keteknya, diapun pasrah ketika bibirnya kucium. Lalu tangannya mulai memelukku, tangankupun mengelus rambutnya sebagaimana layaknya orang bercinta. Tak kuduga, tangannya menelusup masuk kedalam celanaku, meraba-raba penisku.
"Mau dibuka?" tanyaku.
"Iya, tapi jangan masukin ya, aku sedot aja" pintanya.
Akupun membuka ikat pinggang dan celanaku serta celana dalam.
"kaosnya ga sekalian?" tanyanya, sambil membukakan kaosku.
Penisku yang sudah meneteskan mani segera dikulumnya sambil duduk. Ngilu tapi enak, aku nikmati sambil berdiri. Dielus-elusnya buah zakarku, sambil terus menghisap penisku. Aku berdiri pasrah, sambil memilin kedua putingnya yang masih basah. Tak lama, aku merasakan tegangan luar biasa. Melihat tanda ini, temanku mengeluarkan penisku dari mulutnya. Lalu dikocoknya penisku, sampai akhirnya melepaskan sperma yang muncrat ke payudaranya.
Aku mengerang keenakan sambil memegangi kepalanya. "Mau jilat ga?" tanyaku.
Dia menggelengkan kepalanya sambil tertawa.
"Huu curang ih, protein nih" kataku sambil merajuk.
"Iya deh" lalu ditariknya penisku ke mulutnya dan disedotnya sisa sperma yang masih di penis sampai bersih.

Aku duduk di sebelahnya, sambil merangkulnya. Tadinya aku mau membahas kejadian spontan ini, tapi kuurungkan. Takut dia malah menyesal dan besok ga dapat jatah lagi.
Lalu kubilang "susu kamu enak, besok kalau bocor panggil aku aja ya"
"huu keenakan ya. kalau siang pas jam kerja gimana?" tanyanya.
"ya ga apa-apalah, demi perbaikan gizi" jawabku yang sudah menjomblo setahunan ini.
"Ya udah aku panggil, tapi ga usah pake jilmek lagi deh. Aku takut nanti kebablasan kamu masukin" katanya.
"Ya kalau gesek-gesek aja masa ga bisa?" tanyaku
"Engga! itu cuma buat suami. Udah banyak cowok yg grepe-grepe sama nenen aku, cuma suami yg boleh masukin" tukasnya tegas.
"Oke deeeehh" Kataku menyerah.
"Kalau aku minta oral boleh?" tanyaku lagi tak menyerah.
"Boleh ga apa-apa, lagian kamu gak lama juga udah keluar kok" jawabnya.
Lalu kukecup keningnya sembari memegang payudara kirinya.
"Udah ah, mandi yuk, aku badanku lengket nih" ajaknya.
"Ayuk.." kataku bersemangat sambil berdiri.
Dari Netek Berujung Ngentot Teman Lama Semasa Kuliah
Dari Netek Berujung Ngentot Teman Lama Semasa Kuliah

Kamipun bertelanjang bulat mandi bersama. Saling membesihkan diri. Sambil sesekali aku menghisap susunya. Tiba-tiba muncul ideku, kupeluk dia dari belakang sambil menyabuni payudaranya. Penisku yang masih tegang akhirnya menempel pantatnya. Setengah memaksa aku susupkan diantara selangkangannya.
"Kalau gesek-gesek dari belakang sambil berdiri gimana?" bisikku.
"Asal jangan masuk ya..."katanya.

Lalu aku gesekkan penisku diantara selangkangannya dari belakang. Terasa lendirnya membasahi penisku. Hangat. Aku menciumi lehernya sambil kedua tanganku memilin putingnya. Semakin lama dia mengoyangkan pantatnya semakin cepat. Lalu tiba-tiba tangannya memasukkan penisku ke dalam vaginanya. aaahhh terasa hangat.
"Kok dimasukin?" tanyaku kaget.
"uuhhh... enaakkk... udah masukin aja ga apa-apa" katanya.

Akupun mendorong penisku lebih dalam. Lalu dia berpegangan tembok depannya sambil menggoyang pantatnya maju mundur. Akupun makin semangat mendorong penisku maju mundur. Sambil aku memegangi pinggulnya. Lalu dia melepaskan penisku, setengah berlari menggeretku ke kembali kamar tidur dalam keadaan basah. Sambil terlentang mengangakang, dia tiduran.
"Cepetan masukin, aku enak banget nih" perintahnya.

Sambil berdiri segera kumasukan penis kedalam vaginanya yangs udah basah itu sambil mendorongnya maju mundur. Tak sampai 5 dorongaan, badannya membusur dan melenguh dengan keras. Tangannya mencengkeramku dengan keras. Kembali didapatnya kenikmatan. Akupun terus mendorong penisku keluar masuk. Tak lama kemudian akupun menyusul tanda-tanda mendapatkan kenikmatan. Dia menahan penisku agar tetap dalam vaginanya sehingga spermaku muncrat kedalam vaginanya. Nikmat yang luar biasa.

Lalu akupun merebahkan diri di atas tubuhnya. Menciuminya. Memeluknya. Kamipun tertidur sebentar, sampai akhirnya terbangun karena kedinginan. Lalu kuambil handuk, mengeringkan tubuhnya. Mengangkatnya ke bagian atas kasur. Dan kami tidur pulas berpelukan sambil telanjang bulat.