Thursday, April 5, 2018

Pengalaman Tidak Terlupakan Dengan Anak Tiri

Setelah hidup menduda selama hampir 5 tahun, di usia aku yang sudah lewat setengah abad, akhirnya aku mendapatkan jodoh kembali, dan aku sangat bersyukur karena mendapatkan jodoh seorang wanita cantik, putih mulus, dan yang paling penting meski umurnya sudah tidak muda lagi, mendekati setengah abad, dalam kehidupan seks sangat hebat. Kami berdua tinggal di sebuah apartemen di sekitar jakarta selatan. Cukup lumayan sekitar 98 m3, dengan 3 kamar tidur dengan kamar mandi di dalam, serta living room yang cukup luas. kami berdua memutuskan tinggal di apartemen karena memang kami hanya hidup berdua saja, 2 anakku dari perkawinan sebelumnya sudah berkeluarga semua, sedang kan dua putri istriku dari perkawinan sebelumnya tinggal bersama ayahnya. Sesekali memang kedua putri istriku itu mampir dan menginap di apartemen kami, jadi memang 2 kamar sisa kami peruntukkan untuk mereka dan tamu yang datang menginap. Putri sulung istriku sudah berkeluarga, jadi dia sangat jarang menginap di apartemen kami. Nah, putri bungsu istriku lah yang sering menginap. Usianya sudah 22 tahun, cantik dengan rambutnya yang di cat pirang, mulus dan sexy sekali. Nama putri bungsu istriku itu, Maria, dan kami sering panggil dengan Ria saja. Dalam keseharian apabila bertemu, kedua putri istriku itu sampai sekarang masih memanggilku dengan sebutan om, dan bagiku tidak masalah sama sekali, meski aku sebenarnya ayah tiri mereka.

Seperti sudah aku tulis di atas, kehidupan seks kami berdua masih sangat hot, kami seringkali melakukannya di sudut2 apartemen kami, apabila aku sedang memasak, mendadak istriku akan jongkok dan menjilati kontolku, bahkan sampai lubang pantat pun tidak akan lepas dari jilatannya. Dalam keseharian, jika tidak ada yang berkunjung ke apartemen kami, kami memang tidak memakai pakaian, hanya memakai pakaian dalam saja, bahkan istriku jarang memakai bh, jadi hanya bercelana dalam saja. Bergantian, aku juga sering mengganggu dia, jika dia sedang asik di sofa menonton dvd serial kegemarannya, aku langsung menurunkan celana dalamnya, dan kujilati, ku emut vagina dan klitorisnya yang harum, tanpa bulu (istriku rajin waxing). Kemudian kedua teteknya ku remas, putingnya yang masih bewarna pink ku pilin2, Jika sudah begini, acara nontonnya pasti batal, dia langsung meminta posisi 69, kami saling jilat saling emut, semuanya, sampai lubang pantat. Itu bisa kami lakukan selama 1 jam dan setelah itu, acara ML pun dimulai, istriku paling suka posisi doggy style, karena posisi ini kontol ku yang besar dan panjang (untuk ukuran orang melayu), akan membentur dinding terdalam vaginanya, jika sudah begitu, erangan nikmat dari mulut istriku akan keluar dengan keras. Istriku, Sandra namanya, memang jika sedang ML atau ku jilati vaginanya, pasti akan mengeluarkan erangan2 nikmat yang keras, dan itu makin menambah semangat dan nafsu ku. Meski kadang2 aku khawatir juga terdengar tetangga sebelah kami.

Untuk mempersingkat, karena kisah ini mengenai putri tiriku Maria, maka aku akan langsung menceritakan kejadian yang tidak terduga antara diriku dengan Maria. Jika berkunjung ke apartemen dan menginap, Maria selalu berbusana seksi sekali, hanya mengenakan hot pants jeansnya yang nyaris memperlihatkan pantatnya yang khas anak muda, montok dan terlihat kenyal, serta mengenakan kaos u can see, mirip2 kaos singlet, sehingga punggungnya yang putih mulus itu membuat laki2 manapun akan ngiler abis. Meski begitu, Maria tetap memakai bh, sehingga memang putingnya hanya samar terlihat.

Kejadian tidak terduga antara aku dan Maria terjadi kira2 3 bulan yang lalu. Hari itu adalah hari Sabtu dimana aku tidak ke kantor. Sebetulnya istriku dan mertuaku mengajak aku pergi mengunjungi adik istriku yang tinggal di daerah Bogor. Namun karena 2 ac kamar kami rusak dan perlu di service, maka untuk menunggui tukang service ac, diputuskan aku tidak ikut serta. Jadi istri dan mertua ku saja yang pergi ke Bogor. Singkat cerita, kurang lebih hampir 2 jam aku menunggui tukang service ac, dan setelah itu aku memutuskan untuk mengisi waktu menonton film dvd yang jumat sore kemarin aku beli di point square. Setelah mandi dengan hanya memakai celana dalam aku santai di sofa sambil menonton. Mendadak hp ku berdering, ku lihat, istriku yang menelpon.
Pengalaman Tidak Terlupakan Dengan Anak Tiri
Pengalaman Tidak Terlupakan Dengan Anak Tiri



" Ya mam..." sahutku,
" Pa kayaknya mama balik agak malem deh, karena Mina (nama adik istriku) ngajak mama dan nyokap ke Bandung, mau cari baju di factory outlet langganan dia," kata istriku.
" Wah, gak macet tuh ma? Week end begini ke Bandung?"
" Abis Mina maksa pa,"
" Ooo, ya sudah hati2 di jalan ya, salam untuk Mina ma, muah,"
" Ok pa, muah," istriku mengakhiri pembicaraan kami.

Film yang aku tonton, adalah flim serial yang mengisahkan tentang suka duka kehidupan gladiator di jaman Roma kuno. Jadi bisa ditebak film ini penuh dengan adegan2 ML tanpa sensor, wanita2 tanpa busana, wah pokoknya jadi membuat aku horny juga. Sambil menonton ku elus2 "adekku" yang mulai mengeras. Uhh, sayang istriku gak ada nih. Mungkin karena capek atau habis mandi, mata ku gak bisa diajak kompak, dan aku pun tertidur. Tidak tahu berapa lama aku tertidur.

Perlahan mataku terbuka, aku mulai tersadar dari tidur, wah, kaget bukan main aku, ternyata Maria sedang menonton dvd gladiator yang sedang aku tonton tadi. Seketika aku menutup mataku kembali, bingung, wah bagaimana ini, aku hanya mengenakan celana dalam, dan aku sadar kalau kepala kontolku agak tersembul (masih ngaceng rupanya), dan di sisi sofa yang lain anak tiriku yang cantik dan seksi sedang menonton film. Kapan anak ini masuk, wah rupanya aku lupa mengunci pintu apartemen. Aku masih bingung bagaimana caranya aku bangun dan memulai percakapan mengingat aku hanya memakai celana dalam dan kondisi ngaceng pula. Waduh...

Akhirnya aku putuskan untuk seolah baru bangun, dan akan secepatnya ke kamar untuk memakai celana dan kaos.

" Uuuahhh..." aku berlagak merenggangkan badan seolah baru bangun tidur.
" Ooo Ria, kapan sampai, maaf ya om ketiduran jadi gak tau," kata ku sambil berlagak mengucek mata. Dan mengatur nafasku agar terlihat biasa.
" Udah sejam an sih om. Om Heru lupa ya kunci pintu, jadi Ria bisa masuk deh," kata Maria sambil melirik ke arah ku.
" Tadi Ria mau bangunin om, cuman kasian, kayaknya nyenyak banget, ya udah Ria diemin aja om," sahut Maria sambil tersenyum manis. Uhh anak ini kok makin cantik dan nafsuin ya. Tidak sadar aku pukul kepalaku, heh jangan mikir macem2....
" Kenapa om? Pusing," Maria heran melihat aku memukul kepalaku sendiri.
" Nggak, om lupa aja masih pakai celana dalam begini dan ada kamu, bentar ya om pakai celana dan baju dulu," sahutku sambil berdiri dan mau beranjak dari sofa.
" Ya gak usah om, santai aja, Ria gak apa2 kok, " sahut Maria dan sangat mengejutkan aku. " Ria tau kok, kalau disini om sama mama sering cuman pakai daleman aja, jadi santai aja om, kan Ria anak om juga..." waduh tau dari mana dia kebiasaan aku dan mamanya jika sedang berdua di apartemen.
" O iya, mama ke Bogor tadi bareng oma," kataku memberitahu.
" Iya Ria tau kok, tadi sudah telpon mama sebelum kesini, mama bilang ada om di apartemen, makanya Ria kesini," sahut Maria. Ku lirik, kok sambil ngomong matanya melihat ke arah bawah, ke arah selangkangan aku, wah..... kacau nih.... Untuk menghilangkan ke grogian aku, aku berdiri dan beranjak ke arah dapur, " Om mau buat kopi, Maria mau dibuatkan apa?" kataku.
" Gak usah om, tadi Ria lihat di chiller ada wine setengah botol, jadi nih Ria lagi minum, gak apa2 kan om Ria minum winenya?"
" Nggak apa2 dong, kalau kurang om masih punya, tuh di chiller masih ada kan beberapa botol yang belum dibuka, buka aja ya," jawabku sambil sibuk mengaduk aduk kopi, cukup lama untuk menghilangkan rasa grogi.
" Kok lama buat kopinya om," wah ketauan deh. Segera aku balik badan dan membawa kopi kembali duduk di sofa. Kembali aku terkejut, ketika aku baru duduk di sofa, mendadak Maria beranjak dari sofa di sisi kanan tv, ke arah sofa yang menghadap tv dan duduk di sebelah aku. Wah.....makin kisruh keadaan aku jadinya. " Nonton dari samping gak enak om, Ria duduk disini gak apa2 ya om," katanya. Aku tidak menjawab hanya mengangguk saja. Grogi abissss.

Adegan2 film sudah tidak menarik lagi bagiku, mataku memang masih tertuju ke tv, tapi pikiran ku sudah melayang layang gak karuan. Bingung harus ngapain. Bayangkan aku yang duduk hanya memakai celana dalam, dan ku tahu kalau kontol aku masih ngaceng, duduk di sebelah seorang gadis cantik seksi mulus sekali, dan hanya mengenakan hot pants serta u can see, aduhhh benar2 pikiran aku ngelantur kemana mana. Aku coba membuang pikiran2 kotor, bagaimanapun Maria anak ku juga sekarang, meski anak tiriku. Gak boleh terjadi apa2, demikian pikirku, mencoba menghilangkan pikiran2 itu. Ku lirik sambil menonton film, sesekali Maria memijat mijat betisnya.

" Kenapa Ria, sakit betis kamu?" tanyaku.
" Iya om, kemarin lift di kantor rusak, jadi terpaksa turun naik lewat tangga darurat," jawab Maria, " Pegel banget jadinya om,"
" Oooo, " jawabku tanpa reaksi apapun. Dan mendadak kembali Maria mengagetkan aku.
" Om cape gak?" tanya Maria sambil menoleh ke arahku, wah dekat sekali wajahnya ke wajah aku.
" Nggak, biasa aja, kan abis tidur," jawabku tanpa menoleh, khawatir ketauan groginya.
" Ria mau minta tolong om pijetin betis Ria, mau gak om?" waduhhhh.
" Ooo, ok ok, sini om pijetin," jawabku sekenanya. Sudah gak tahu harus bicara apa. Dan tanpa ba bi bu lagi, Maria berbaring tengkurap, dan kakinya ditumpangkan di atas pahaku, celaka 15, betisnya yang mulus dan indah persis di atas kontolku yang ngaceng keras sekali. Aduhh....ketahuan deh kondisi kontol aku pastinya. Perlahan, aku mulai menyentuh betisnya, mulai memijat. Aduh mulusnya betis ini, mataku juga melirik ke arah paha dan pantatnya yang menyembul, duhhh gak tahan melihatnya. Maria pasti terasa jika kontol aku turun naik akibat nafsu yang memenuhi pikiran ku. Karena sudah tidak konsen lagi, pijatan aku jadi berubah menjadi elusan eluasan, aku benar2 terbius dengan kemulusan betis Maria.

" Om, kok gak mijet malah ngelus2 aja..." kata Maria seperti mendesah. Kaget aku mendengar perkataannya, segera aku kembali memijat.
" Om, paha Ria juga dong, pegel juga om," desah Maria. Wah, ini sudah benar2 kacau, aku harus memijat pahanya yang indah, putih dan mulus ini? Akhirnya aku menyerah, ya terserah saja apa yang akan terjadi, aku benar2 sudah tidak tahan lagi. Segera aku memulai memijat paha indah ini, ku pijat perlahan kadang sambi mengelus, bahkan tanpa disuruh kedua pantatnya yang indah itu juga ku pijat dan kutekan perlahan, ku elus elus, bergantian.
" Ah..uhhh... enak pijetan om, aduh enak om," desah Maria yang kelihatannya mulai terpengaruh dengan elusan dan pijetan aku di paha dan pantatnya. Aku mulai berani. Perlahan tanganku mulai masuk dari sela2 hot pants nya, benar2 sekarang menyentuh pantatnya, mengelus dan sesekali jari2ku menyentuh lubang pantatnya. Setiap kali ku sentuh Maria bergelinjang, dan ada kedutan2 kecil disekitar pantatnya. Kondisi Maria ku tahu sekarang sudah sama denganku, terangsang berat. Aku makin tidak perduli lagi, dan sudah tidak malu2 untuk menyentuh mengelus paha dan pantatnya, lubang pantatnya ku usap2 dengan kedua telunjuk ku bergantian. Sesekali kutekan lubang pantatnya. Kondisi Maria sudah terangsang berat, " Uhhh, aaaahhh om...enak ommmm, geli enak ommm, terus ommm..." itu saja desah yang keluar dari mulutnya yang indah. Aku makin bersemangat, pikiranku hanya satu, ingin menjilat dan mengemut seluruh tubuh anak tiriku ini!!!!
Pengalaman Tidak Terlupakan Dengan Anak Tiri
Pengalaman Tidak Terlupakan Dengan Anak Tiri
Posisi Maria masih tengkurap. Tanpa takut2 lagi aku memasukan tanganku ke depan dan membuka kancing celana hot pantsnya, Maria diam saja, sambil terus mendesah desah. Ku turunkan hot pantsnya. Maria tetap diam saja dengan perlakuan aku. Lampu hijauuuuuu, kataku dalam hati, uhhh benar2 aku senang sekali siang ini. Kini Maria sudah tidak memakai apa2 lagi disekitar pangkal pahanya. Terpampang paha dan pantat yang mulus di depan ku dan siap dinikmati. Kuturunkan betisnya dari pahaku, aku beranjak ke sisi samping Maria, berjongkok. Sudah tidak tahan, aku langsung menciumi paha Maria, kujilati, sambil tanganku memijat mijat perlahan kedua pantatnya. Terus kujilati pahanya. " Uhhhh uuuhhhh ahhhh ommmm enak banget om, " desah Maria. Jilatanku berpindah ke arah kedua pantatnya. Kujilat kuemut pantat indah ini, kugigit gigit lembut, dan kedua bongkahan pantatnya ku buka, terpampang lubang pantat yang indah, segera ku jilati lubang pantat Maria. Sadar atau tidak, Maria sudah merubah posisi tengkurapnya. Dia sekarang sudah sedikit menungging, dengan posisi ini aku jadi bisa melihat memek Maria. Indah sekali, tanpa ditumbuhi bulu. Warnanya agak kemerahan. Segera aku jilati memek yang indah ini. Ku emut bibir vaginanya yang masih orisinal, bibir vagina Maria tidak menggelambir, masih merekat erat, uhhhh benar2 bukan kejatuhan rejeki aku, tapi keruntuhan rejeki. Kujilati dan kukulum bibir vagina Maria, pelan dengan jariku ku buka sedikit memeknya, indah sekali. Lidahku mulai menjilati didinding2 vagina Maria, kucari klitorisnya, kuemut emut. Bergantin lubang pantatnya tak luput dari jilatanku.

Kondisi Maria sudah tidak karuan, bergelinjang ke kiri dan ke kanan, tubuhnya tanpa bisa dicegah membuat kedutan2, " Aduhhh ommmm, Maria gak tahannn, terus omm, terus ommm.....", desah Maria. Dari kedutan2 tubuhnya yang semakin kencang, aku tahu bahwa sedikit lagi Maria akan mencapai orgasmenya, aku makin semangat mengemut dan mengulum klitorisnya, kumasukkan lidahku ke dalam vaginannya yang sudah basah bahkan sampai menetes netes. Ku telan habis cairan vaginanya, terus kujilati kuemut, bahkan kusedot kuat2 klitoris Maria.
" Aduh ommmm, duhhh...ahhhh...ahhhhh....ahhhhh....," tubuh Maria terkedut kedut kencang. Maria mencapai orgasme pertamanya. " Uhhh enak banget ommmm..."

Tubuh Maria melemas, dan mendadak dia membalikkan tubuhnya sehingga posisinya menjadi terlentang. Aku berdiri dan duduk di samping sofa. Kupandang tubuh dan wajah yang indah ini, mulus, putih tanpa noda, tanpa gundukan lemak, kencang sekali, tubuh khas wanita muda. Maria masih terpejam menikmati orgasme yang baru saja melanda dirinya. Tidak tahan melihat wajahnya yang cantik dan bibirnya yang indah, aku langsung menciumnya, kujilati seluruh wajahnya, lehernya, dan berhenti di bibirnya, kukulum dan lidahku masuk ke dalam mulutnya. Maria bereaksi, lidahku disedot sedotnya. Kedua tangannya melingkar di leherku seolah tidak mau melepaskan kepala ku. Kami saling menjilat dan saling menyedot bibir dan mulut. Tanganku tidak tinggal diam dan masuk kedadanya yang masih tertutup bh. Menyentuh putingnya, memilin lembut, meremas lembut. Tangan kiriku berusaha membuka kaitan bh Maria. Klik..berhasil. Sambil tetap mengulum bibirnya, kugeser ke atas kaos dan bhnya. Kini kedua teteknya yang indah dan berputing pink terpampang. Kuremas kupilin pilin putingnya. Ciuman dan jilatinku beralih ke leher mulusnya....kuisap dan kucium lembut, jilatanku turun ke arah kedua teteknya. Kini tepat di mukaku terpampang dua gunduk tetek yang indah putih mulus sekali. Seketika kuciumi kujilati dengan rakus kedua tetek indah ini bergantian. Kuemut kujilat putingnya bergantian, sesekali kugigit lembut putingnya. Maria bangkit kembali gairahnya.

"Enakk om, terus ommm jilatin tetek Maria. Duhhhh enakkk duhhh nikmattttnyaaa...." Maria mendesah gak karuan. Tubuhnya melenting ke atas. Tanganku tidak mau tinggal diam. Sambil terus mengemut dan menjilat tetek Maria, tangan ku turun ke selangkangannya. Kuremas lembut, jari2ku bermain di klitorisnya, kuusap usap, sesekali kumasukkan jariku kedalam vaginanya yang kembali sudah basah sekali. Dua jariku tengah dan manis, akhirnya masuk ke dalam vaginannya, ku dorong maju mundur perlahan dan lembut, takut Maria merasa sakit. Aku merasa bahwa kontolku diremas remas. Ternyata Maria sudah menurunkan celana dalamku, dan sambil mendesah desah, tangannya meremas remas kontolku, duhhh enakkk dan nikmatttt nya.... Mendadak Maria mendorong kepalaku. " Om berdiri deh.." katanya tersenyum manis. Aku pun berdiri, celana dalam ku sudah melorot, kontolku sudah ngaceng berdiri dengan gagahnya. Maria mengambil posisi duduk. Dan tanpa basa basi lagi, segera kontolku itu dijilatinya, dikulum kulum, bahkan kontolku di masukkannya kedalam mulutnya, disedot sedot kuat sekali. Duhhhhh nikmatnya.... Aku sudah lupa diri, sudah lupa bahwa Maria adalah anak tiriku.... " Jilat terus sayang....sedot terus sayang... nikmat bangettt, duhhh aku sangat sayang kamu..." lupa sehingga aku memanggilnya dengan kata2 sayang. Maria makin semangat, kedua bijiku dijilatnya dikulumnya. Bahkan sampai lubang anusku pun dijilatinya, aduhhhh nikmatnya. Mendadak Maria menghentikan aktivitasnya. " om sekarang masukkin ya burung om ke Ria..." Sebetulnya aku takut melakukan ML dengannya, takut hamil, wah bisa berabe. Melihat aku ragu2. Maria menarik ku sehingga terduduk. Dan seketika dia duduk di atasku. Kontolku dipegangganya dan di arahkan ke vaginanya. Blesss masuk deh kontolku ke dalam vagina Maria.
" Ahhhhh enak om, burung om gede dan keras, " Maria mulai bergoyang maju mundur. Kami berpelukan erat. Berciuman penuh nafsu. Kedua teteknya kuremas remas. " Maria pun seolah lupa kalau aku adalah bpk tirinya, dia sudah lupa menyebut aku dengan om, " Sayang.....aku sayang banget kamu....duh jadi jatuh cinta nih..." Maria berkata tidak terkendali. " Sayang....peluk aku sayanggggg...." Maria sudah benar2 lupa dipenuhi nafsu..... " Aduh sayangggg, aku sudah gak tahannnn....nikmatttt banget sayang....."

" Aku cinta kamu juga sayang....." Kupeluk tubuhnya erat. Kusedot kedua teteknya yang menggelantung di hadapanku. Kujilati lehernya. Bibirnya, lidahnya semuanya tak luput dari jilatan dan emutanku. Maria akhirnya mencapai orgasmenya, " ahhhhhhh......ahhhhhhhh......ahhhhhhh sayangggg.......," Aku dipeluknya erat sekali sehingga sulit bernafas. Maria meRiangku, " Sayang belum ya...?" tanyanya, tanpa menjawab kucium bibirnya. Kujilati. " Aku goyang lagi ya sayang, " kembali Maria menggoyangkan pantatnya. Kontol aku terasa seperti di remas remas di dalam liang vaginanya, nikmat sekali. Setelah 15 menit berlalu akhirnya aku tak tahan juga, " Aku mau keluar sayang...di dalam atau di luar sayang..." kata ku sambil memeluknya.

" Didalam aja sayang....aku juga sudah gak tahannnnn... uhhhhhhh sayanggggg...." Dan tanpa bisa dicegah kamipun mencapai orgasme bersamaan.

Kami masih berpelukan dan posisi Maria masih duduk di atas pahaku. Kupandangi wajahnya yang cantik. Kucium lembut bibirnya. Kami saling menatap. Kembali kucium lembut bibirnya. " Aku sayang kamu..."

" Iya sayang, aku juga sangat sayang kamu...." sahut Maria lirih. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi akibat hubungan ini. Seolah kami tidak perduli. Sekarang kami hanya ingin memanfaatkan waktu yang sangat berharga ini berdua saja.

0 comments:

Post a Comment